Pameran Akbar Kerajinan Indonesia 2013

Ajang tahunan INACRAFT kembali berlangsung di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan. Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-15, yang akan berlansung mulai 24 hingga 28 April. Seperti ajang yang sudah-sudah, acara ini memamerkan berbagai kerajinan tangan di Indonesia.

Pameran kerajinan Indonesia terbesar yang diselenggarakan setiap tahun sejak 1999 ini diselenggarakan Asosiasi Eksportir dan Produsen Kerajinan Indonesia (ASEPHI).

Pameran akbar kerajinan tahun ini yang mengangkat tema sentral "From Smart Village to Global Market" juga bekerja sama dengan PT Mediatama Binakreasi dan didukung oleh beberapa Kementerian dan BUMN yang terkait dengan pembinaan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) dan koperasi.

Tahun ini INACRAFT diikuti kurang-lebih 1.600 peserta perusahaan kerajinan, baik produsen maupun eksportir, dari 33 provinsi di Indonesia. Acara ini terdiri atas 1.218 stan dengan luas area 24.080 meter persegi, dengan jumlah peserta individu yang meningkat hingga 747 stan, dinas sebanyak 285 stan, BUMN sebanyak 183 stan, dan peserta luar negeri sebanyak tiga stan, yang menempati hall Assembly 1. Peserta dari luar negeri di antaranya negara Thailand, Iran, dan Malaysia.

"Diperkirakan untuk tahun ini pengunjung akan bertambah dalam sehari bisa mencapai 30 sampai 40 ribu pengunjung dari pagi hingga malam hari," kata Amnesta, penjaga tiket masuk, yang membuat rata-rata jumlah pengunjung selama tiga hari ini.

Hingga Jumat, 26 April, area gerai tekstil dan batik paling banyak didatangi pengunjung. Seperti gerai Batik Raya Cirebon, BRC, yang ramai diserbu pengunjung. Para pengunjung menawar kain batik yang diletakkan menghampar di lantai.

"Di sini kain batiknya bermotif, warna dan kualitas bagus. Harganya pun sangat terjangkau. Untuk setiap lembar kain hanya Rp 50 ribu," kata Dinda, yang berbelanja di gerai BRC dan menenteng belanjaan hingga tujuh kantong plastik besar.


sumber : tempo