Kerajinan Souvenir
Pengrajin produk kayu
Woloan Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) menerima gaji berkisar Rp 15
juta per bulan untuk pekerjaan membangun kembali rumah yang diekspor ke
Tanzania. "Pembeli Tanzania memesan 80 rumah kayu perpaduan rumah
panggung Minahasa dan rumah adat negara tersebut, sudah dikirim sebanyak
40 unit dalam bentuk rumah jadi, dan para tukang menerima upah sekitar
Rp 15 juta per bulan," kata Vanny Kojongian, petugas kelurahan Woloan I
membidangi pengembangan industri rumah panggung.
Vanny
mengatakan, para tukang tersebut menerima gaji sudah termasuk dalam
kontrak ekspor rumah ke Tanzania. "Ada sekitar delapan perajin rumah
panggung Woloan mengerjakan rumah di Tanzania, karena tidak ada tenaga
kerja yang punya keahlian membangun rumah panggung di negara tersebut,"
kata Vanny.Kepala Bidang Pengembangan Industri Kecil Menengah (FPIKM) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Nico Rambitan mengatakan, pendapatan perajin rumah panggung saat ini mampu menyamai bahkan mungkin melebihi industri lainnya, karena itu perlu mendapat perhatian serius.
"Pemerintah daerah perlu memberi berbagai kemudahan agar industri rumah panggung di Sulut dapat berkembang lebih pesat karena telah terbukti berperan cukup signifikan dalam pertumbuhan ekonomi," kata Nico.
Di Sulut saat ini terdapat lebih 100 pengrajin rumah panggung tersebar di beberapa sentra seperti Woloan Kota Tomohon dan Mokobang Minahasa Selatan, dengan menyerap lebih 1.000 tenaga kerja.
sumber: antara
kerajinan topeng
kerajinan lampu hias